Kokodok Dan Putri Bersayapnya (Naskah Dalam Indonesia)

Di sebuah sungai yangjernih hiduplah seekor katak gendut yang hidup seorang diri. Katak itu bernana KOKODOK, koko sangat senang memakan nyamuk dan larva-larva capung.

Pada suatu hari datang seekor capung yang sengaja datang ke sungai itu untuk menaruh telur-telurnya diakar tanaman yang berada di dalam air. Air di sungai itu cukup hangat sehingga menjadi tempat yang cocok untuk capung menetaskan larva nya. Namun anehnya tempat itu terlihat sepi tidak ada capung yang berterbangan di atasnya.

          Koko yang melihat banyak larva merasa sangat senang ha ha ha ternyata banyak larva-larva cantik disini, tinggal menunggu 1 2 3 hari larva-larva ini akan berubah sempurna menjadi makanan yang lezaaaaaaat nyam nyam nyam

setiap hari koko menjaga larva-larva tersebut, menunggu saat yang tepat untuk memakannya. Setelah 3 hari larva-larva itu telah siap dimakan.

yaaa.!! Akhirnya mereka sempurna untuk dimakan, nyam nyam nyam nyamm.

di tengah asyiknya koko yang sedang menikmati makanannya tiba-tiba ia terhenti, ia melihat satu larva yang sangaaaat cantiiiik, koko tidak tega untuk memakannya.

kamu begitu cantik. Koko terdiam sejenak dn memikirkan apa yang akan ia lakukan kepada larva cantik tersebut.

 yay yay a aku dapat..! aku tau apa yang harus kulakukan padamau, aku akan merawatmu dank au akan ku jadikan putriku ha ha ha aku punya putri dan namamu adalah LARVANIA

          Dari hari ke hari Koko menjaga Larvania dengan penuh perhatian dan kasih sayang ia begitu senang, semakin lama Larvania berubah semakin indah. Ia menyadari Larvania tidak bisa hidup di dalam air lagi koko pun menemani Larvania bermain di daratan.

Ayah bolehkah aku terbang dan bermain bersama teman-teman ku di atas sana?

yaaa tentu kau dapat, tetapi kau harus kembali lagi kesini, karena disinilah rumahmu

baik ayah aku pasti kembali

wiiiiiiiing.! Larvania terbang dengan indahnya. Sementara putrinya pergi bermain koko menyelam ke dalam sungai untuk mencari makan. 

Di sore hari Kokodok selalu setia menunggu putri nya kembali, ia duduk sembari

menengadahkan wajahnya ke atas menunggu penglihatannya menangkap larvania yang pulang menuju diri nya.

Ayaaaaaaah.! Dari  atas udara terlihat sayap indah larvania

putriku sudah pulang ho ho ho putriku yang cantik.. ayolah lekas turun kau jangan ngeledek ayah, kau kan tau ayah tidak punya sayap untuk terbang sepertimu

ok ayah

hidup mereka terlihat begitu bahagia.

Setiap pagi kokodok selalu mengantarkan larvania yang akan pergi bermain menemui teman-teman bersayapnya, dan di sore hari ia menunggu putrinya selalu di tempat yang sama. Pada saatnya seiring berjalannya waktu larvania sudah tumbuh dewasa ia terlihat begitu cantik dengan sayap keemasannya.

ayah..  kenapa ayah berbeda?

apa maksudmu nak? kali ini muka Koko serius

teman-temanku mempunyai orang tua yang juga bersayap sama seperti mereka, mereka dapat terbang bersama di atas langit,di tengah pelangi,dan menembus kabut

oh itu. Mmm eh mmmm.. haha ayah juga bisa punya sayap koko belum selesai bicara tetapi Larvania sudah tertidur.

Pada suatu pagi yang hangat

selamat pagi ayah..

oh ya ya selamat pagi Larvania

aku pergi dulu yah.. seperti biasa

hari itu seperti biasa larvania pergi terbang bersama teman-temannya, dan di sore harinya seperti biasa koko menunggu putrinya di tempat yang sama. Muka nnya ditengadahkannya ke atas namun sampai langit gelap ia tak melihat larvania. Dari hari ke hari ia setia menunggu putrinya  namun larvania tak kunjung pulang. Koko sangat sedih  huhuhuhu maafkan aku putriku.. aku tak bisa mempunyai sayap.. aku begitu buruk sehingga kau marah dan tak mau pulang huhuhuhu

Kini kehidupan Koko kembali seperti semula, Ia hidup kesepian seorang diri, namun koko telah berjanji kepada Larvania bahwa ia tak akan lagi memakan larva-larva di akar-akar tumbuhan sekitar sungai, ia membiarkan larva-larva itu tumbuh dan bermetamorfosis menjadi capung-capung cantik.

dan rumah Koko yang berada di pinggir sungai terlihat begitu ramai dengan capung-capung yang ramah dan merekapun berteman. Dari ratusan capung-capung itu tiba tiba terdengar satu suara Ayaaah teriak larvania

Larvania putriku. Kau kah itu.. kau kembali

Larvania telah kembali ia tak perlu terbang jauh lagi untuk dapat bermain dengan teman sesamanya, karena Ayahnya telah merubah rumah mereka menjadi tempat yang nyaman baik untuk katak ataupun capung.