Profil Bio Data Poppy Sovia Subhianty
Nama : Poppy Sovia Subhianty
Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi, 23 September 1984
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Tinggi Badan/Berat Badan : 167 cm/45 kg
Nama Ayah : Tjetjep Syamsudin
Nama Ibu : Heni Nuraeni
Hobi : Jalan-jalan, makan dll
Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi, 23 September 1984
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Tinggi Badan/Berat Badan : 167 cm/45 kg
Nama Ayah : Tjetjep Syamsudin
Nama Ibu : Heni Nuraeni
Hobi : Jalan-jalan, makan dll
Filmografi
* Mengejar Mas-Mas (2007)
* The Butterfly (2007)
* Otomatis Romantis (2008)
* Pura-Pura Kembar (FTV)
* Cintaku ya... Kamu (FTV)
* Sorry, I Love U (FTV)
* Pacarku Engkau di Mana? (FTV)
* Kencan Impian (FTV)
* Dea vs Mama Pacarnya (FTV)
* Jomblo Bukan Kutukan (FTV)
* Supermodel (Miniseries)
Tentang Poppy Sovia Subhianty
* Has 5 tattoos, including a tattoo reading "BABYDOLL" on her lower back.
* Nominated as "Best Actress" for Mengejar Mas-Mas (2007) for Festival Film Indonesia (FFI)
* Nominated as "Best Actress" for Mengejar Mas-Mas (2007) for Indonesian Movie Awards (IMA).
*Nominated as *Breakthrough New Artist" for Mengejar Mas-Mas for "Festival Film Bandung"
* Is also a pretty good musician (can play guitar and sing) who performs with the band frequently.
Personal Quotes
"Kalau tato itu kan hak perorangan. Kalau gue liat, banyak yang ditato. Kalau mau tato, harus dipikir matang-matang karena naruh tinta di tubuh dan permanent."
""Dari dulu, aku sudah pingin bikin tato dan sempat `gak boleh. Pertimbangannya lama banget, ngumpulin niat dulu, tekad dan nyali, baru berangkat."
"Di sini gue menjadi talent coordinator. Tugasnya mengurus semua urusan talent dan artis. Mulai dari peralatan, harus mengantar ke kamar mandi dan sebagainya. Sampai sekarang, gue talent yang difavoritkan artis-artis disini,"
"Gue tetap berakting karena akting merupakan hobi yang nggak bisa ditinggalkan. Gue sudah jatuh cinta dengan akting. Gue enjoy dengan kegiatan ini dan dua-duanya dijalani berbarengan,"
Sosok gadis ramping ini belum lama muncul di blantika film nasional. Baru setahun lalu Poppy Sovia, nama sang aktris, nongol dalam sebuah drama komedi bertajuk Mengejar Mas-mas. Rupanya, kehadirannya tak hanya sekadar numpang lewat, sebuah prestasi gemilang malah ditorehkannya pula di sana. Gelar unggulan untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2007 tercatat atas namanya.
Saat mengetahui akan hal itu, awalnya Poppy hanya bisa bengong dan tak yakin. �Kaget pastinya,� katanya. Wajar saja jika cewek yang sempat menekuni olahraga softball ini tak terlalu berharap untuk menang. Namanya juga orang baru. Dan belakangan diketahui, gelar itu malah jatuh ke tangan koleganya di film yang sama, Dinna Olivia. �Menang kalah itu soal biasa, aku tidak begitu terlalu memikirkan,� selorohnya dengan diplomatis.
Tahun 2008 ini Poppy kembali di jalur yang sama. Kali ini dia menjadi nomine untuk Pemeran Pembantu Wanita Terbaik FFI 2008. Aktingnya yang melankolis dalam film arahan Nayato Fio Nuala bertajuk The Butterfly rupanya memikat Dewan Juri yang dipimpin oleh aktris Niniek L Karim. �Ah, tak terduga,� terang Poppy di sela-sela selamatan film anyarnya Disco King produksi Rapi Films beberapa waktu silam.
Betul kata Poppy. Semuanya itu memang tak terduga. �Waktu kecil yang terbayang di kepala ya menjadi guru,� cerita cewek berstelan tomboi ini. Dilahirkan di kota Sukabumi, namun hanya sekejap tinggal di sana. Setelah itu keluarganya pindah ke Tangerang mengikuti mutasi kerja dari orangtuanya. Di sisi barat ibukota itulah Poppy menjalani studi. Karena sang ibu merupakan pengurus induk olahraga softball di daerahnya, Poppy turut didorong untuk menjadi atlet. �Saya sempat sih latihan-latihan gitu. Posisinya First Base,� kenangnya saat itu.
Tentu saja Poppy juga bergaul hingga berpenampilan tomboi macam sekarang. �Teman-teman saya banyak cowok, makanya saya sempat jadi anak band,� demikian Poppy menjelaskan. Agaknya, ngeband memang hobi yang memabukkan hingga kuliah Poppy di sebuah akademi pariwisata sampai terlantar. �Pokoknya udah sempat bikin album indie gitu,� tuturnya lagi. Nama bandnya Million Band. Tapi apa daya, grup musik indie itupun mentok harus kandas lantaran kurang hoki.
Kendati begitu Poppy tidak sial-sial amat. Dia masih sempat menuai rezeki lain lantaran bersama band itu dia mulai meretas jalan menjadi bintang iklan. �Kita sempat tampil untuk iklan Mc Donald gitu. Gara-garanya waktu ngeband di PRJ ada orang agensi yang lihat dan kita disuruh casting� cerita Poppy sambil tertawa. Honor iklan pertama sempat diniatkan untuk membeli gitar. �Eh, belum sempat kebeli, uangnya sudah habis dipakai jajan,� lagi-lagi ceritanya sambil tertawa.
Tahun 2005 Poppy mulai lagi dari nol, dia kuliah di kampus BSI jurusan Periklanan. Namun menuai rezeki lewat sejumlah casting masih saja dijalani hingga sempat tampil dalam iklan Nivea, Sunsilk, Kratingdaeng hingga permen Blaster. Untuk layar lebar, Poppy mengaku tak kalah nekatnya. �Saya sempat jalan ke kampus London School waktu ada casting film 9 Naga,� tuturnya. Gagal. Sempat pula dia melangkah ke rumah produksi lain. Hasilnya nihil juga.
Sempat pula studi tiga semester dijalaninya di kampus BSI. Hingga sesaat menjelang ujian akhir semester sebuah tawaran menggiurkan singgah kepadanya: peran utama dalam film Mengejar Mas-mas. Poppy kembali bimbang. Lebih penting mana, kuliah atau kerja? Kemudian setelah berkonsultasi dengan keluarga, Poppy memutuskan terjun ke dunia akting. Kali ini total.
Ternyata ada cerita lucu tersimpan di balik rezekinya ini. �Saat itu saya lagi jalan-jalan di Citos. Eh saya dipanggil orang yang meng-casting saya waktu 9 Naga dulu,� demikian ceritanya. Orang itu bernama Fitri Witoyo alias Otoy, asisten dari sutradara Rudi Soedjarwo. Dia menawarkan peran di film komedi tersebut asalkan Poppy mau datang ke Jalan Paso, kantor Reload Pictures. Datanglah Poppy ke sana. �Eh, sorenya langsung reading,� tuturnya dengan mimik girang. Di film itu, Poppy menjadi gadis metropolis yang minggat ke kota Yogyakarta. �Tuhan memang punya rencana. Di saat saya tidak ngoyo, eh malah ada juga tawaran,� lagi-lagi ucapnya dengan senang.
Film Mengejar Mas-mas kemudian menjadi pembuka jalan bagi Poppy di jagat hiburan tanah air. Setelah itu namanya menjadi tenar. Berturut-turut kemudian dia muncul di berbagai judul film lain macam The Butterfly, Otomatis Romantis, hingga Si Jago Merah. Tak hanya menjadi aktris, Poppy juga menjajal bidang pekerjaan lain. �Saya sempat nyoba menjadi talent coordinator di film Kalau Cinta Jangan Cengeng,� jelasnya dengan bangga.
Dari sekian banyak film yang dimainkannya, Poppy boleh didapuk sebagai aktris bergenre komedi. Boleh jadi hal ini membuatnya merasa kurang tertantang. �Sekali-sekali saya ingin bermain drama lagi,� ucapnya berharap. Memang, kalau dihitung-hitung baru The Butterfly film Poppy yang bergenre drama.
Agaknya ucapan Poppy bukan omong kosong. Sekali-kalinya bermain dalam film drama, penggemar Sandra Bullock ini sudah diganjar Nominasi Pemeran Pembantu Wanita Terbaik FFI 2008. Hebat.
Tato di pergelangan tangan kanan Poppy bergambar bintang dan meteor, sementara di sebelah kiri bergambar burung walet."Aku suka bintang. Trus, walet ini sebagai lambang keuangan. Siapa sih yang ngga mau uang?� Canda poppy. Iya ya...
Post a Comment